Saya seorang mahasiswa perguruan tinggi swasta didaerah kotawaringin timur. sebelum mendalami ilmu bela diri, saya adalah orang yang sangat lemah dalam segi fisik maupun mental, tapi bukan berarti sakit mental, dalam arti kata saya adalah orang yang sangat penakut, entah dengan preman, hantu, bahkan takut dengan diri saya sendiri.
Cerita saya berawal dari kegiatan OSPEK, selama kegiatan tersebut saya kenal dengan beberapa teman yang mendalami olah raga Karate. pada saat itu teman saya mengajak saya untuk bergabung dalam kegiatan tersebut, itung-itung nambah pengalaman dan berguna bagi kesehatan. namun rasa takut saya muncul ketika melihat teman-teman saya latihan. pada saat itu mereka sedang melakukan pemanasan. saya berfikir bagaimana jadinya tangan saya yang lemah ini push-up di lapangan Dojo yang lantainya semen dan push-upnya pake genggam. padahal jujur saya waktu SMA tak bisa melakukan hal yang namanya push-up, apalagi pake genggam dan di lantai yang terbuat dari semen.
Rasa takut saya selalu menghantui, namun salah seorang teman saya memberikan arahan dan nasehat, serta berkata " mereka bisa, kenapa kita tidak?". saat itu saya sadar pentingnya sebuah semangat.
Awal menjalani proses latihan saya sangat ketakutan dengan pelatih, walau pelatihnya adalah kakak senior di kampus saya dan satunya teman satu ruangan. kemudian hal yang paling saya takuti terwujud, kami di suruh push-up menggunakan genggam, namun saya berusaha dan yakin saya pasti bisa, dan akhirnya berhasil, saya bisa melakukannya walau tangan saya bergetar serta sakit dan itu adalah awal dari semangat dari seorang Karateka.