22 April 2015

TPK bertemu LPMD bahas Dana Desa


PELANGSIAN - Ketua Tim Pengelola Kegiatan (TPK) Desa Pelangsian kamis (21/04) siang bertemu Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa ( LPMD ). Pertemuan yang membahas Dana Desa tersebut juga diikuti Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan (P2HP), Bendaharawan Desa dan Ketua RT-14 Desa Pelangsian.

P2HP Desa Pelangsian Ari Sandi mengatakan "Dana Desa memang sangat bermanfaat bagi masyarakat namun jika salah dalam pelaporannya, maka akan menjadi masalah nantinya dan akan berujung pada dugaan penyalahgunaan dana"

"Masalah tersebut bisa diatasi dengan kekompakan anggota TPK, pihak terkait dan seluruh elemen masyarakat Desa Pelangsian serta transparansi seluruh kegiatan" ungkap Ketua TPK.

(Ari)



20 April 2015

Asiknya bermain Balogo di Pelangsian

PELANGSIAN - Beberapa orang anak, Senin (20/04) siang terlihat sedang asik bermain jalan Desa Pelangsian. ternyata anak-anak itu sedang bermain Balogo. (Ari )
 
Nama permainan balogo diambil dari kata logo, yaitu bermain dengan menggunakan alat logo. Logo terbuat dari bahan tempurung kelapa dengan ukuran garis tengah sekitar 5-7 cm dan tebal antara 1-2 cm dan kebanyakan dibuat berlapis dua yang direkatkan dengan bahan aspal atau dempul supaya berat dan kuat.
Bentuk alat logo ini bermacam-macam, ada yang berbentuk bidawang (bulus), bajuku (penyu), segitiga, bentuk layang-layang, daun dan bundar. Dalam permainannya harus dibantu dengan sebuah alat yang disebut panapak atau kadang-kadang beberapa daerah ada yang menyebutnya dengan campa, yakni stik atau alat pemukul yang panjangnya sekitar 40 cm dengan lebar 2 cm terbuat dari bambu.
Fungsi panapak atau campa ini adalah untuk mendorong logo agar bisa meluncur dan merobohkan logo pihak lawan yang dipasang saat bermain.
Permainan balogo ini bisa dilakukan satu lawan satu atau secara beregu. Jika dimainkan secara beregu, maka jumlah pemain yang “naik” (yang melakukan permainan) harus sama dengan jumlah pemain yang “pasang” (pemain yang logonya dipasang untuk dirobohkan). Jumlah pemain beregu minimal 2 orang dan maksimal 5 orang.
Dengan demikian jumlah logo yang dimainkan sebanyak jumlah pemain yang disepakati dalam permainan. Cara memasang logo ini adalah didirikan berderet ke belakang pada garis-garis melintang.
Karenanya inti dari permainan balogo ini adalah keterampilan memainkan logo agar bisa merobohkan logo lawan yang dipasang. Regu yang paling banyak dapat merobohkan logo lawan, mereka itulah pemenangnya. ( asprianta l mathias, dprd-kaltengprov.go.id)

17 April 2015

Gunakan Strategi Perang untuk mengelola Dana Desa

PELANGSIAN - Ketua TPK Dana Desa Pelangsian Hendri, Jumat (17/04) siang terlihat sedang asik menjelaskan tugas dan tanggung jawab TPK kepada salah satu anggota.

Menurutnya Dana Desa harus dikelola dengan matang mulai dari perencanaan hingga akhir kegiatan, jika tidak maka nanti pasti ada masalah. Seperti permasalahan lingkungan, sosial, harga barang dan hasil.

"Maka dari itu sebelum melangkah matangkan dulu perencanaannya dan pengkajian masalah, sama halnya dengan menggunakan strategi perang"ungkapnya.

Kepala Urusan Pembangunan Desa Pelangsian ini juga mengatakan, TPK Desa Pelangsian akan segera melaksanakan rapat antar anggota karena mengingat Dana Desa tersebut akan segera cair.

(Ari) 

16 April 2015

Baindas, permainan tradisional yang tetap eksis di Pelangsian

PELANGSIAN - Empat orang anak, Kamis (16/04) siang terlihat sedang asik bermain jalan Desa Pelangsian. ternyata anak-anak itu sedang bermain Baindas, yaitu permainan yang menggunakan Gelang karet sebagai Indas ( Senjata ) dan sebagai taruhannya.

Toman ( 10 tahun ) mengatakan, permainan ini sangat mengasikan karena dapat mengasah keterampilan menganyam Gelang Karet menjadi Indas ( Senjata ) dan juga keterampilan menembak.

Menurutnya permainan ini lebih mengasikan daripada bermain Video Game karena Baindas menuntut pemainnya langsung menjadi karakter dibandingkan dengan Video Game yang menjalankan karakter orang lain. 

Masih banyak lagi permainan tradisional di Pelangsian dan Sampit pada umumnya yang tetap eksis. (Ari)